Home

"SAATNYA KINI GILIRAN KARISMATIK HARUS MENGGANGGAPI KAMI...." (DR. Thomas R. Edgar, Satisfied dy the Promise of the Spirit, 1996:32-33, 240; Bilbiothica Sacra, Oct-Dec, 1988:374, seperti dikutip Dr. John F. MacArthur Jr. , Charismatic Chaos, 1992:235.)

Kaum sesasionis telah membuktikan bahwa karunia-karunia tertentu sudah padam. Alkitab memaparkan bahwa mujizat hanya terjadi di zaman para rasul dan bahkan berhenti saat Perjanjian Baru selesai ditulis (DR. Edgar, 1996:257).

Kalangan Karismatik bukan saja tidak mentaati instruksi Alkitab secara eksplisit [tersurat] dengan memberikan penekanan dan pencarian karunaia-karunia, melainkan juga meletakkan kehidupan rohani mereka dalam bahaya (DR. Edgar, 1996:262)

Apakah kaum karismatik percaya bahwa pendirian mereka tidak didukung oleh penafsiran yang normal atau wajar atas nas-nas Alkitab? ... Jika pendirian kaum karismatik memang diajarkan oleh Kitab Suci, mengapa mereka tidak mampu mendukungnya dengan bukti-bukti langsung dari Alkitab dan tidak pula dapat memepertahankannya dengan prinsip penafsiran Alkitab yang normal atau wajar? (DR Edgar, 1996:257)

Teologia masih bisa dapat keliru. apa yang menjadi ukuran menentukan teologia yang lebih alkitabiah?

jika ukuran yang digunakan itu adalah ukuran yang ditawarkan oleh Non-Pentakosta atau Karismatik, apakah itu tidak akan mendorong dan menambah kualitas kesatuan tubuh Kristus?

Temukan jawabanya dalam seminar yang menggunakan "prinsip penafsiran Alkitab yang normal atau wajar" (yang berasal dari non-Karismatik) untuk menguji pandangan Karismatik dan Sesasionis ini.

Simak hasil sebagian penafsiran sesasionis dalam website ini.

Semua kesalahpahaman harus diselesaikan ... "Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita" (Yohanes 17:1)

2 comments:

Admin said...

"Bahaya"?

SESASIONIS:
"Kalangan Karismatik bukan saja tidak mentaati instruksi Alkitab secara eksplisit [tersurat] dengan memberikan penekanan dan pencarian karunia-karunia, melainkan juga meletakkan kehidupan rohani mereka dalam bahaya"

TANGGAPAN:
1. Kata "upayakanlah...", dan "Kobarkanlah..." yang terdapat dalam Perjanjian Baru menyatakan semangat rasuli tentang karunia-karunia Roh Kudus. Kata "pencarian" lebih mendekati semangat demikian dibandingkan dengan "larangan untuk mencari". Perbedaan 'semangat' (baca: spirit) antara orang Kristen di zaman sekarang dengan para rasul adalah esensi dan hakiki dalam berapologetika. Menyatakan kebenaran harus dengan semangat yang sama dengan para rasul.

2. Bicara tentang "kehidupan rohani", maka tidak ada yang tidak ditaruh dalam 'bahaya', sejauh masih dapat diakses oleh roh jahat/penipu, dan sejauh manusia masih punya kelemahan kedagingan. Artinya, semakin serius seseorang mengerjakan kehidupan rohaninya, ia pasti menaruhkan dirinya dalam bahaya. Ia menjadi musuh besar iblis yang membahayakan mereka. Tetapi Allah menyediakan kasih karunia, Firman dan Roh-Nya untuk menolong umat-Nya agar tetap tidak terpeleset. Kehidupan rohani yang tidak dalam bahaya bukanlah kerohanian sejati. Kerohanian yang tanpa karunia-karunia roh pun dapat berada dalam bahaya (di hadapan Allah, bukan di hadapan iblis). Kerohanian yang tidak dalam bahaya justru sedang dalam bahaya yang sesungguhnya.

3. Setidaknya, kita sudah punya satu alat ukur untuk menguji, yaitu harus berdasarkan instruksi Alkitab yang eksplisit. Untuk selanjutnya saya akan menggunakan alat ukur ini untuk menguji pendirian sesasionis dan karismatik.

Ron said...

lha dari kalangan sesasionis sendiri emang ayat mana yg dipakai untuk mendukung teorinya